Pada tanggal 9 September 2013,
kami mewawancarai pak Amidin, beliau merupakan seorang Team Leader yang
membawahi puluhan pekerja ISS yang lain. Pak Amidin memulai pekerjaannya
sekitar 2,5 tahun yang lalu, yaitu sekitar pertengahan tahun 2010. Pak Amidin awalnya
bekerja di outlet Body Shop Carrefour Bintaro sebelum akhirnya di transfer
kerja ke Prasetiya Mulya Business School untuk mengisi posisi kosong yang
ditinggalkan temannya saat itu. Kesulitan tentu dialami beliau saat bekerja di
kampus Prasetiya Mulya BSD antara lain debu yang sangat banyak dikarenakan
lokasi BSD yang masih dikelilingi oleh tanah merah dan pohon-pohon sekitar
kampus yang masih sangat terbatas. Kendala yang dialami oleh pak Amidin saat
bekerja yaitu, di Prasetiya Mulya, saat hujan, menjadi sangat becek atau basah
sehingga butuh tenaga ekstra saat membersihkannya dan saat musim panas,
debu-debu menjadi penganggu dalam bekerja, karena harus membersihkannya
berulang kali sampai benar-benar bersih. Pak Amidin merasa lebih senang saat
mendapat kesempatan untuk bekerja di Prasetiya Mulya Business School karena
jarak dari rumah yang tidak terlalu jauh.
Sikap mahasiswa Prasetiya Mulya
menurut pak Amidin sangat beragam, ada sebagian mahasiswa yang sopan dan selalu
menyapa saat berpapasan muka, sebagian lagi hanya melewati begitu saja tanpa
menyapa. Menurut pak Amidin saat ada seorang mahasiswa yang menyapa beliau,
tentu saja beliau merasa kesenangan tersendiri karena merasa di hargai
keberadaannya. Tingkat peduli kebersihan anak Prasetiya Mulya menurut pak
Amidin masih sangat kurang, contohnya, di kampus Prasetiya Mulya telah ada
larangan bahwa mahasiswa tidak boleh makan atau minum di dalam ruangan kelas,
tetapi nyatanya masih banyak terdapat bungkus makanan yang ditinggalkan begitu
saja di ruangan kelas. Kebersihan toilet di Prasetiya Mulya juga terkadang
kurang dijaga oleh prasmulyan itu sendiri. Menurut pak Amidin, masih banyak
mahasiswa yang membuang tissue toilet tidak pada tempatnya.
Yang membuat pak Amidin bertahan untuk bekerja disini adalah kembali lagi karena ini merupakan sebuah tuntutan kerja sehingga beliau harus bersikap professional terhadap tanggung jawab yang ia miliki. Pertanyaan yang terkahir untuk menutup wawancara kami yaitu, kami meminta pak Amidin untuk memberikan pesan terhadap seluruh Prasmulyan, dan pesan pak Amidin adalah supaya seluruh Prasmulyan lebih disiplin dalam membuang sampah, jangan membuang sampah sembarangan, jangan suka mengotori kelas serta lebih meningkatkan kesopanan dan menghargai karyawan ISS. Pak Amidin sampai sekarang masih semangat bekerja di Prasetiya Mulya dan akan terus memberikan yang terbaik bagi kampus ini.
Seorang Prasmulyan yang baik
harus memiliki 3s yaitu Senyum, Sapa, dan Salam. Walaupun pak Amidin hanyalah
seorang team leader ISS, kita sebagai prasmulyan harus bisa lebih menghargai
setiap orang karena di dalam lingkungan kampus ini kita semua mempraktekan
simbiosis mutualisme yang artinya suatu hubungan timbal balik yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Seorang prasmulyan juga harus lebih peka
dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus kita, mulai dari hal kecil yaitu
jangan membuang sampah sembarangan, jangan makan di dalam kelas karena larangan
terhadap tindakan itu sudah sangatlah jelas, serta selalu menjaga kebersihan
toilet karena setelah kita masih ada teman-teman kita yang menggunakannya. Satu
hal kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar bagi lingkungan sekitar kita
baik dalam bentuk positif maupun negatif. Membuang sampah merupakan tindakan
yang kecil, tetapi manfaatnya sangatlah besar bagi kelangsungan belajar
mengajar yang kondusif.
No comments:
Post a Comment