Wednesday, September 11, 2013

wawancara ISS Prasetiya Mulya

Pada tanggal 9 September 2013, kami mewawancarai pak Amidin, beliau merupakan seorang Team Leader yang membawahi puluhan pekerja ISS yang lain. Pak Amidin memulai pekerjaannya sekitar 2,5 tahun yang lalu, yaitu sekitar pertengahan tahun 2010. Pak Amidin awalnya bekerja di outlet Body Shop Carrefour Bintaro sebelum akhirnya di transfer kerja ke Prasetiya Mulya Business School untuk mengisi posisi kosong yang ditinggalkan temannya saat itu. Kesulitan tentu dialami beliau saat bekerja di kampus Prasetiya Mulya BSD antara lain debu yang sangat banyak dikarenakan lokasi BSD yang masih dikelilingi oleh tanah merah dan pohon-pohon sekitar kampus yang masih sangat terbatas. Kendala yang dialami oleh pak Amidin saat bekerja yaitu, di Prasetiya Mulya, saat hujan, menjadi sangat becek atau basah sehingga butuh tenaga ekstra saat membersihkannya dan saat musim panas, debu-debu menjadi penganggu dalam bekerja, karena harus membersihkannya berulang kali sampai benar-benar bersih. Pak Amidin merasa lebih senang saat mendapat kesempatan untuk bekerja di Prasetiya Mulya Business School karena jarak dari rumah yang tidak terlalu jauh.

Sikap mahasiswa Prasetiya Mulya menurut pak Amidin sangat beragam, ada sebagian mahasiswa yang sopan dan selalu menyapa saat berpapasan muka, sebagian lagi hanya melewati begitu saja tanpa menyapa. Menurut pak Amidin saat ada seorang mahasiswa yang menyapa beliau, tentu saja beliau merasa kesenangan tersendiri karena merasa di hargai keberadaannya. Tingkat peduli kebersihan anak Prasetiya Mulya menurut pak Amidin masih sangat kurang, contohnya, di kampus Prasetiya Mulya telah ada larangan bahwa mahasiswa tidak boleh makan atau minum di dalam ruangan kelas, tetapi nyatanya masih banyak terdapat bungkus makanan yang ditinggalkan begitu saja di ruangan kelas. Kebersihan toilet di Prasetiya Mulya juga terkadang kurang dijaga oleh prasmulyan itu sendiri. Menurut pak Amidin, masih banyak mahasiswa yang membuang tissue toilet tidak pada tempatnya.

Yang membuat pak Amidin bertahan untuk bekerja disini adalah kembali lagi karena ini merupakan sebuah tuntutan kerja sehingga beliau harus bersikap professional terhadap tanggung jawab yang ia miliki. Pertanyaan yang terkahir untuk menutup wawancara kami yaitu, kami meminta pak Amidin untuk memberikan pesan terhadap seluruh Prasmulyan, dan pesan pak Amidin adalah supaya seluruh Prasmulyan lebih disiplin dalam membuang sampah, jangan membuang sampah sembarangan, jangan suka mengotori kelas serta lebih meningkatkan kesopanan dan menghargai karyawan ISS.  Pak Amidin sampai sekarang masih semangat bekerja di Prasetiya Mulya dan akan terus memberikan yang terbaik bagi kampus ini.

Seorang Prasmulyan yang baik harus memiliki 3s yaitu Senyum, Sapa, dan Salam. Walaupun pak Amidin hanyalah seorang team leader ISS, kita sebagai prasmulyan harus bisa lebih menghargai setiap orang karena di dalam lingkungan kampus ini kita semua mempraktekan simbiosis mutualisme yang artinya suatu hubungan timbal balik yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Seorang prasmulyan juga harus lebih peka dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus kita, mulai dari hal kecil yaitu jangan membuang sampah sembarangan, jangan makan di dalam kelas karena larangan terhadap tindakan itu sudah sangatlah jelas, serta selalu menjaga kebersihan toilet karena setelah kita masih ada teman-teman kita yang menggunakannya. Satu hal kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar bagi lingkungan sekitar kita baik dalam bentuk positif maupun negatif. Membuang sampah merupakan tindakan yang kecil, tetapi manfaatnya sangatlah besar bagi kelangsungan belajar mengajar yang kondusif. 

No comments:

Post a Comment